Pengertian COSO
COSO (Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission), merupakan suatu
inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya
adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan
laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut.
COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan
kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem
pengendalian mereka.
Definisi Pengendalian Internal
menurut COSO
Pengendalian internal adalah
proses yang dipengaruhi dewan direksi, manajemen dan personel lainnya, pada
suatu entitas, didesain untuk menyediakan penjaminan bertanggung jawab
mengenai pencapaian tujuan hubungannya dengan operasional, laporan dan
pencapaian tujuan.
COSO
Framework 2013
COSO Framework
menghubungkan pengendalian dengan lingkungan pengendalian diantaranya meliputi
budaya organisasi, sikap orang yang ada didalam organisasi, dan pendekatan
organisasi untuk menilai risiko. Model ini melakukan pengendalian dengan cara
menempatkan pengendalian pada praktek/ pelaksanaan kegiatan organisasi.
Menurut COSO terdapat 5
komponen pengendalian internal, yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian (The Control
Environment)
Faktor-faktor
lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari
orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen
memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan
mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Perusahaan
perlu melakukan penilaian resiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
mengelola berbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. Komponen ini
merupakan identifikasi dan analisis yang dilakukan oleh manajemen terhadap
risiko terkait dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
3. Kegiatan Pengendalian (Control
Activities)
Komponen
ini berupa kegiatan, kebijakan, prosedur dan praktek yang menjamin pencapaian
tujuan institusi. Kegiatan ini memungkinkan pengambilan berbagai tindakan yang diperlukan
untuk mengelola risiko terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan pengendalian berlangsung di seluruh
organisasi, semua tingkatan dan pada semua fungsi yang ada. Kegiatan ini
mencakup rentang kegiatan mulai dari pengesahan, kewenangan, verifikasi,
rekonsiliasi, pengkajian ulang kinerja, pengamanan aktiva dan pemisahan tugas.
4. Informasi dan Komunikasi (Information
and Communication)
Komponen
ini mendukung semua komponen pengendalian lainnya dengan mengkomunikasikan
tanggung jawab pengendalian kepada seluruh pegawai dan menyediakan informasi
dalam sebuah bentuk dan kerangka waktu yang mengizinkan orang menyelesaikan
tugasnya. Sistem informasi yang ada menghasilkan laporan-laporan yang berisi informasi
mengenai kegiatan organisasi, keuangan dan informasi yang ada hubungannya
dengan kepatuhan, yang memungkinkan penggunaannya untuk menjalankan dan
mengendalikan organisasi.
5. Pemantauan (Monitoring)
Sistem
pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu
kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan
yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.
Sumber :
Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Buku 1 Jilid 4. Jakarta: Salemba 4
http://www.coso.org
http://www.coso.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar